Pendahuluan
Batas LautIndonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki garis pantai yang sangat panjang dan kompleksitas perairan yang cukup tinggi. Batas laut teritorial dan batas laut lainnya menjadi aspek penting dalam pengaturan hubungan internasional, keamanan, serta pengelolaan sumber daya laut. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai teritorial dan lainnya yang dimiliki oleh Indonesia, serta implikasi dari pengaturan tersebut.
Pengertian Batas Laut
Batas Laut Batas laut teritorial merujuk pada area laut yang berada di sebelah perairan wilayah negara, biasanya hingga sejauh 12 nautical miles (22,2 km) dari garis dasar laut. Dalam batas ini, negara memiliki hak berdaulat penuh atas perairan, termasuk sumber daya alam yang terdapat di dalamnya, dan berwenang untuk mengatur aktivitas di zona tersebut.
Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Zona Ekonomi Eksklusif adalah area laut yang membentang hingga 200 nautical miles (370,4 km) dari garis dasar. tidak seutuhnya sama dengan hak atas laut teritorial. Di Kutip Dari Totoraja Situs Togel Terbesar.
Batas Landas Kontinen Landas kontinen adalah area di dasar laut dan subsoilnya yang secara geologis merupakan perpanjangan dari daratan negara pantai hingga kedalaman 200 meter atau hingga batas di mana sumber daya alam dapat dieksploitasi. Negara berhak untuk mengeksplorasi dan memanfaatkan sumber daya yang ada di landas kontinen tanpa mempengaruhi hak negara lain.
Sejarah Penentuan Batas Laut di Indonesia
Indonesia telah mengadopsi berbagai peraturan dan konvensi internasional untuk menetapkan batas lautnya, di antaranya adalah:
Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982 Indonesia meratifikasi UNCLOS 1982 yang memberikan pedoman tegas mengenai teritorial, zona ekonomi eksklusif (ZEE), dan landas kontinen. UNCLOS menjadi acuan dunia internasional dalam menentukan peraturan dan hak atas laut.
Peraturan Perundang-undangan Dalam Negeri Indonesia juga menciptakan berbagai peraturan terkait dengan melalui sejumlah undang-undang, seperti Undang-Undang No. 32 Tahun 2014 tentang Kelautan. Undang-Undang ini menegaskan hak negara atas perairan, serta pengaturan dan pemanfaatan sumber daya kelautan.
Baca Juga: Hutan Gundul Sumber Daya Alam yang Berharga bagi Kehidupan
Tantangan dalam Penegakan Batas Laut
Indonesia menghadapi berbagai tantangan dalam penegakan batas lautnya, antara lain:
Penangkapan Ilegal Penangkapan ikan secara ilegal oleh kapal asing sering terjadi, terutama di perairan ZEE. Ini menjadi ancaman terhadap keberlanjutan sumber daya ikan dan dapat merugikan perekonomian Indonesia.
Sebaran Pulau dan Garis Dasar Dengan lebih dari 17.000 pulau, penentuan garis dasar dan teritorial menjadi kompleks. Pola geografi yang beragam membuat penegakan hukum menjadi lebih sulit.
Sengketa Laut Indonesia juga terlibat dalam beberapa sengketa dengan negara tetangga, seperti sengketa dengan Malaysia, Vietnam, dan China di perairan Natuna. Konflik ini memerlukan penyelesaian diplomatis yang hati-hati agar tidak menimbulkan ketegangan.
Upaya Penegakan dan Perlindungan Laut
Untuk menjaga dan melindungi batas lautnya, Indonesia melakukan beberapa upaya berikut:
Kerja Sama Internasional Indonesia bekerjasama dengan negara lain untuk membahas dan menyelesaikan sengketa melalui jalur diplomasi dan perundingan.
Pendidikan Masyarakat Masyarakat maritim diharapkan memahami pentingnya serta peraturan yang berlaku untuk menjaga keberlanjutan sumber daya laut.
Kesimpulan
Batas laut teritorial dan lainnya di Indonesia bukan hanya aspek hukum, tetapi juga memainkan peran krusial dalam pengelolaan sumber daya alam, keamanan negara, dan hubungan internasional.