Featureddiy.com – Pegunungan merupakan sumber air, udara, flora dan fauna, kayu, makanan pokok, dan lain-lain kualitas pegunungan.
Udara sekitar pegunungan sangat sejuk sehingga menjadi tujuan untuk tempat menenangkan pikiran.
Karena itu, wisata gunung meningkat drastis belakangan ini.
Orang-orang suka menghabiskan liburan mereka di bawah pelukan alam, jauh dari hiruk pikuk kehidupan kota.
Tujuannya adalah untuk menghirup udara sejuk yang tidak ada di kota-kota. Namun tanpa di sadari.
Tujuan ini sendiri malah menyebabkan pada polusi udara di pegunungan.
Saat ini pegunungan telah menjadi hotspot polusi udara dan oleh karena itu monitoring kualitas udara di pegunungan adalah solusinya.
Pada artikel kali ini, kami akan membahas alasan di balik polusi udara di pegunungan.
Bagaimana solusinya dalam membantu monitoring kualitas udara di pegunungan.
Faktor Penyumbang Pencemaran Udara di Pegunungan
Akhir-akhir ini terjadi perubahan yang cepat pada ekosistem pegunungan.
Polusi udara di pegunungan, erosi tanah, kebakaran hutan adalah beberapa dari tanda-tanda yang bisa Anda lihat dari perubahan ini.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan polusi udara di pegunungan. Apa saja itu?
Peningkatan pengunjung
Pariwisata merupakan bagian penting bagi perekonomian suatu negara.
Selain itu, orang-orang juga suka mengambil cuti dari kehidupan kota yang sibuk dan menghabiskan liburan dengan tenang di bawah keindahan alam pegunungan.
Hal ini menyebabkan peningkatan pariwisata dengan cepat.
Peningkatan ini menyebabkan emisi CO2 meningkat dan akan terus melonjak.
Hal ini berdampak pada kualitas udara pegunungan, sehingga menyebabkan polusi udara di pegunungan.
Emisi kendaraan
Faktor kedua adalah Emisi kendaraan.
Hal ini juga menyebabkan meningkatnya polusi udara di pegunungan.
Oleh karena itu monitoring kualitas udara di pegunungan menjadi suatu keharusan.
Banyaknya sampah
Manusia secara langsung berpengaruh pada banyaknya sampah yang menumpuk di daerah pegunungan.
Seiring bertambahnya jumlah wisatawan, semakin bertambah juga sampah yang menumpuk.
Wisatawan datang untuk menikmati liburan namun meninggalkan tumpukan sampah di belakang mereka walaupun sudah di beri himbauan.
Pembakaran sampah yang terkumpul menyebabkan pelepasan gas beracun di udara, sehingga menurunkan kualitas udara di pegunungan.
Selain itu, pencemaran sampah di pinggir jalan dapat terjadi jika tidak di kumpulkan tepat waktu.
Dapat mengakibatkan pencemaran udara.
Sampah yang terkontaminasi melepaskan polutan gas berbahaya seperti metana, CO2, dan bau tidak sedap yang menyebabkan berbagai penyakit pernapasan.
Manfaat Udara Pegunungan yang Baik
Sudah tidak di ragukan lagi, pegunungan memiliki kualitas udara yang lebih baik daripada kota. Kita semua tahu udara kota mengandung polutan seperti nitrogen oksida (NOx), karbon oksida (COx), dan gas beracun lainnya. Konsentrasi PM2.5, PM10, dan lain-lain juga lebih tinggi di udara kota dari pada udara di pegunungan.
Karena polusi udara ini, masalah kesehatan seperti asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Penyakit jantung dan paru-paru lainnya telah meningkat di kota-kota. Karena ini juga, kota memiliki umur panjang yang lebih rendah.
Karena pegunungan menyediakan udara segar, orang-orang yang tinggal di sana jadi memiliki lebih sedikit masalah kesehatan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa tinggal di pegunungan memiliki kemungkinan lebih rendah untuk meninggal akibat penyakit jantung iskemik.
Dengan demikian, harapan hidup meningkat di wilayah pegunungan.
Udara pegunungan yang segar dan baik membantu meningkatkan kesejahteraan umum.
Serta membantu mengurangi penyakit yang berhubungan dengan stres seperti kecemasan, depresi.
Selain itu, menghirup aroma pohon pegunungan saja sudah mendukung sistem pernapasan yang baik.
Selain itu, orang pegunungan tidak perlu terlalu khawatir tentang masalah terkait metabolisme.
Seperti obesitas, gula darah, tekanan darah tinggi, dan kolesterol.
BACA JUGA