Featureddiy.com – PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) berhasil meraih laba bersih sebesar US$ 93,02 juta pada 2021.
Jauh lebih baik di bandingkan tahun 2020 yang mencatat rugi bersih US$ 3,34 juta.
Laba usaha pun naik hampir 500% menjadi US$ 144,5 juta dari US$ 24,5 juta.
Apa kunci dari keberhasilan tersebut? Di rektur Utama Samudera Indonesia Bani M Mulia mengungkap bagaimana laba perusahaan bisa melesat.
Dia menyebutkan bahwa momentum kenaikan harga minyak dan sejumlah komoditas justru menciptakan peluang bagi perusahaan pelayaran. “
Termasuk kami. Adanya kebutuhan pelanggan untuk jasa pelayaran dengan tingginya harga minyak maupun harga komoditas justru meningkatkan perdagangan komoditas,”
jelasnya dalam konferensi pers secara daring
Bani menegaskan, tingginya harga minyak pun di prediksi akan turut meningkatkan aktivitas eksplorasi migas yang juga membutuhkan jasa pelayaran.
Karena itu, dia optimistis permintaan dari pelanggan Samudera Indonesia akan ikut meningkat.
Dengan berbagai katalis positif di industri pelayaran tersebut, Bani menilai perusahaan berpeluang meningkatkan nilai kontrak kerja.
Melihat situasi pasar dan kondisi global saat ini, manajemen meyakini momentum yang positif bagi industri pelayaran masih akan berlanjut sepanjang 2022.
“Menurut kami situasi ini masih bisa di pertahankan minimal sampai tahun ini,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, Direktur Keuangan Samudera Indonesia Ridwan Hamid menambahkan, positifnya pertumbuhan bisnis dan pasar.
sejumlah industri seperti minyak sawit mentah (CPO) hingga pertambangan berimplikasi pada bisnis pelayaran sebagai jasa transportasi.
“Saya kira ini yang harus kita lihat beberapa oportunity, sehingga ke depan kami akan mendapatkannya,” jelas dia.
Sementara itu, Bani juga mengatakan bahwa permintaan jasa pelayaran Samudera Indonesia hingga Februari 2022 masuk kategori baik, bahkan melampaui kapasitas.
“Artinya full capacity perusahaan bisa memberikan layanan dan tentu kami berupaya meningkatkan kapasitas.
Karena memang ternyata masih banyak pelanggan yang membutuhkan solusi pelayaran, logistik, dan saat ini masih banyak antrean,” ujar dia.
Samudera Indonesia Investasi US$ 300 Juta
PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) menginvestasikan dana sebesar US$ 300 juta untuk membeli enam unit kapal peti kemas.
Investasi tersebut bertujuan untuk menjawab tingginya permintaan peti kemas dan meningkatkan pertumbuhan bisnis perseroan.
“Kami sudah sepakat dan menandatangani perjanjian pemesanan kapal peti kemas baru pada Mei lalu sebanyak dua unit container carrier generasi baru dengan teknologi dan desain baru berukuran 1.900 TEUs.”
kata Direktur Utama Samudera Indonesia Bani M. Mulia dalam paparan publik
Menurut dia, desain kapal tersebut lebih efisien karena konsumsi bunker dan kapasitas angkutnya cocok dengan trade yang di operasikan perseroan.
Sementara, empat unit kapal sedang dalam tahap negosiasi. Dengan demikian, total enam kapal peti kemas berukuran 1.900 sampai 2.800 TEUs di pesan dan kapal-kapal tersebut akan di terima mulai 2022 sampai 2024.
“Jadi, enam unit kapal peti kemas baru buatan shipyard di Jepang dengan nilai investasi sekitar US$ 40-50 juta per kapal.
Ini kami lakukan untuk menjawab peningkatan permintaan peti kemas sebagaimana kita tahu sekarang terjadi peningkatan yang cukup tinggi,” ujarnya.
Bani juga mengatakan, dalam waktu dekat, pihaknya bakal menyelesaikan transaksi untuk pembelian satu unit kapal curah post panamax.
bulk carrier berukuran 91 ribu deadweight ton senilai US$ 13-14 juta yang akan di terima dan di operasikan mulai September 2021.
Sedangkan di bidang pelayaran curah cair, perseroan sedang dalam proses negosiasi untuk menambah satu sampai tiga armada chemical tanker.
Dengan nilai investasi sekitar US$ 10-12 juta per kapal yang akan di terima pada kuartal I-2021 hingga kuartal I-2022.
Termasuk, mengikuti tender pengadaan dua unit kapal LPG tanker dengan kontrak jangka panjang senilai US$ 60 juta per kapal.
Jika tender tersebut di peroleh, maka kapal-kapal ini akan mulai beroperasi pada Desember 2023.
Tidak berhenti di situ, perseroan juga telah mengantongi izin dan memutuskan untuk mengembangkan usaha baru.
Dengan mendirikan anak usaha baru yang fokus pada bidang solusi transportasi dan logistik untuk industri perikanan dan hasil laut Indonesia.
Pasalnya, perikanan merupakan industri strategis, namun masih terkendala dari sisi infrastruktur dan dukungan logistik.
Hadirnya anak usaha baru ini akan mendorong efektivitas dan efisiensi logistik supaya hasil budidaya laut dan hasil perikanan Indonesia dapat di nikmati baik di domestik maupun di ekspor.
BACA JUGA